Home > Berita Viral > 12 Orang Sudah Implan Chip Otak Elon Musk, Ini Dampak dan

12 Orang Sudah Implan Chip Otak Elon Musk, Ini Dampak dan

///
Comments are Off

Update Neuralink: 12 Manusia Kini Punya Chip Otak Elon Musk, Begini Dampaknya

Sebuah batasan baru antara manusia dan mesin telah berhasil dilewati. Neuralink, perusahaan neuroteknologi ambisius milik Elon Musk, mengumumkan sebuah pencapaian yang monumental: kini sudah ada 12 orang yang hidup dengan implan chip otak Elon Musk tertanam di kepala mereka. Perkembangan yang diumumkan pada pertengahan September 2025 ini menandai akselerasi yang luar biasa dari uji coba klinis yang paling dinanti-nantikan—dan juga paling kontroversial—di dunia.

Setelah pasien pertama, Noland Arbaugh, berhasil menghebohkan dunia dengan kemampuannya bermain catur online hanya dengan pikirannya, kini sebelas individu lainnya telah bergabung dalam revolusi ini. Pengumuman ini tidak hanya sekadar menambah jumlah partisipan; ia memberikan data dan wawasan baru yang sangat berharga tentang dampak, potensi, dan tantangan dari teknologi Brain-Computer Interface (BCI) yang berpotensi mengubah segalanya ini.

 

Apa Sebenarnya Chip Otak Neuralink Itu?

Sebelum membahas dampaknya, mari kita ingat kembali apa itu implan Neuralink. Perangkat yang secara resmi disebut “The Link” ini adalah sebuah implan BCI seukuran koin yang ditanam di dalam tengkorak. Dari chip ini, terbentang 1.024 elektroda super tipis—lebih tipis dari sehelai rambut—yang dimasukkan beberapa milimeter ke dalam korteks motorik otak, yaitu area yang bertanggung jawab untuk mengontrol gerakan.

Tujuan utama dari uji coba pertama yang disebut PRIME Study (Precise Robotically Implanted Brain-Computer Interface) ini sangatlah mulia: untuk memberikan kembali kemampuan berkomunikasi dan mengontrol dunia digital bagi para penderita kelumpuhan parah (quadriplegia), seperti yang disebabkan oleh cedera tulang belakang atau ALS. Chip ini akan membaca sinyal niat untuk bergerak langsung dari otak, lalu menerjemahkannya menjadi perintah digital untuk menggerakkan kursor di komputer atau ponsel pintar.

 

Chip Otak Elon Musk: Dampak dan Hasil pada 12 Pasien Pertama

Dengan bertambahnya jumlah partisipan menjadi 12 orang, Neuralink kini memiliki kumpulan data yang jauh lebih kaya. Laporan kemajuan terbaru yang mereka rilis menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan, namun juga beberapa tantangan.

Dampak Positif yang Mengubah Hidup:

  • Kontrol Digital yang Intuitif: Sebagian besar dari 12 pasien kini dilaporkan mampu mengontrol kursor komputer, mengetik pesan, menjelajahi internet, dan bahkan bermain game online seperti Civilization dan Mario Kart hanya dengan menggunakan pikiran mereka. Kecepatan dan akurasi kontrol terus meningkat seiring dengan waktu dan latihan.
  • Kembalinya ‘Kemerdekaan’: Bagi para pasien ini, teknologi ini lebih dari sekadar mainan canggih. Ini adalah sebuah alat yang mengembalikan sebagian dari kemerdekaan mereka yang telah hilang. Mereka bisa kembali terhubung dengan keluarga dan teman melalui media sosial, mengelola keuangan mereka sendiri, atau sekadar menikmati hiburan digital secara mandiri.
  • Data Ilmiah yang Tak Ternilai: Setiap detik data yang dikirimkan oleh ke-12 chip ini memberikan para ilmuwan wawasan yang belum pernah ada sebelumnya tentang cara kerja otak manusia, yang akan sangat krusial untuk pengembangan terapi neurologis di masa depan.

Tantangan dan Masalah yang Dihadapi: Neuralink juga secara transparan melaporkan beberapa masalah. Seperti yang terjadi pada pasien pertama, Noland Arbaugh, beberapa elektroda pada sebagian pasien dilaporkan mengalami sedikit “penarikan” atau pergeseran dari jaringan otak, yang mengurangi jumlah data yang bisa ditangkap. Namun, tim Neuralink menyatakan bahwa mereka telah berhasil mengatasi masalah ini melalui penyesuaian pada algoritma perangkat lunak untuk menjadi lebih sensitif terhadap sinyal yang tersisa.

 

Masa Depan: Dari Rehabilitasi Menuju ‘Simbiosis’

Meskipun tujuan jangka pendeknya adalah untuk medis, visi jangka panjang chip otak Elon Musk jauh lebih radikal. Musk secara terbuka menyatakan bahwa tujuan utamanya adalah untuk mencapai “simbiosis dengan kecerdasan buatan”, di mana manusia bisa terhubung langsung dengan AI untuk meningkatkan kemampuan kognitifnya.

Visi futuristis ini tentu saja memicu perdebatan etis yang sangat luas. Namun, untuk saat ini, fokusnya tetap pada dunia medis. Keberhasilan awal dari 12 pasien ini membuka pintu bagi potensi aplikasi lain di masa depan, seperti:

  • Mengembalikan kemampuan penglihatan bagi orang buta.
  • Mengobati penyakit seperti Parkinson atau epilepsi.
  • Membantu pemulihan pasien stroke.

Di dunia teknologi, inovasi terus berlari kencang. Di saat Neuralink mencoba menghubungkan otak langsung ke komputer, perusahaan lain seperti Samsung terus menyempurnakan perangkat yang ada di genggaman kita, seperti pada Samsung Galaxy S25 FE yang membawa fitur AI flagship ke level harga yang lebih terjangkau.

Untuk mengikuti perkembangan terbaru dari uji coba klinis Neuralink dan berita-berita lain dari perbatasan sains dan teknologi, sumber-sumber kredibel seperti MIT Technology Review menyediakan analisis yang mendalam dan kritis.

 

Penutup: Sebuah Lompatan Raksasa bagi Kemanusiaan

Pada akhirnya, keberhasilan menanamkan chip otak Elon Musk pada 12 manusia pertama dan melihat mereka bisa kembali berinteraksi dengan dunia adalah sebuah lompatan raksasa, tidak hanya bagi Neuralink, tetapi juga bagi kemanusiaan. Ini adalah langkah pertama yang nyata dalam perjalanan panjang untuk menaklukkan kelumpuhan dan berbagai penyakit neurologis lainnya. Tentu saja, jalan masih sangat panjang dan penuh dengan tantangan teknis serta dilema etis. Namun, dari sebuah titik kecil di dalam otak 12 pionir pemberani ini, sebuah masa depan baru yang dulu hanya ada di fiksi ilmiah kini mulai terbentuk.

You may also like
Review Dyson OnTrac: Headphone Unik dengan Kualitas Premium
Cara Atasi HP Tidak Bisa Diisi Daya, Jangan Langsung ke Servis!
Amazon Ungkap Peluang Bangun Pusat Data di Luar Angkasa
Studi Ungkap Belahan Bumi Utara Makin Gelap, Ini Dampaknya