Home > Berita Viral > Medsos Terpopuler di Indonesia 2025, Siapa Juaranya?

Medsos Terpopuler di Indonesia 2025, Siapa Juaranya?

///
Comments are Off

Peringkat Medsos RI 2025: TikTok Salip Instagram, Facebook Bertahan

Medan pertempuran media sosial di Indonesia kini memiliki seorang raja baru. Dalam sebuah perubahan besar perilaku digital masyarakat, TikTok secara resmi dinobatkan sebagai platform medsos terpopuler di Indonesia. Temuan ini terungkap dalam laporan tahunan paling ditunggu, “Survei Penetrasi Internet dan Perilaku Penggunaan Internet 2025”, yang dirilis oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).

Kemenangan TikTok ini tidak hanya sekadar pergeseran peringkat. Ini adalah sebuah konfirmasi dari revolusi konten video pendek yang telah mengubah total cara kita mencari hiburan, informasi, dan bahkan berbelanja. Laporan APJII ini menyajikan sebuah potret yang sangat jelas tentang siapa saja pemain utama dalam lanskap medsos terpopuler di Indonesia, siapa yang sedang naik daun, dan siapa yang mulai ditinggalkan.

 

Peta Kekuatan Digital: Rincian Peringkat Medsos Terpopuler di Indonesia 2025

Survei APJII, yang melibatkan ribuan responden di seluruh Indonesia, memberikan peringkat yang sangat definitif. Berikut adalah lima besar platform media sosial yang paling banyak diakses oleh pengguna internet Indonesia:

  1. TikTok: Meroket ke posisi puncak dengan persentase pengguna 35,17%.
  2. YouTube: Turun ke posisi kedua dengan 23,76%.
  3. Facebook: Bertahan kuat di posisi ketiga dengan 21,58%.
  4. Instagram: Tergelincir ke posisi keempat dengan 15,94%.
  5. X (Twitter): Berada di posisi kelima dengan 0,56%.

Data ini menunjukkan bahwa di antara lima raksasa tersebut, hanya TikTok yang mengalami pertumbuhan pengguna positif dibandingkan tahun sebelumnya, sementara yang lain mengalami penurunan.

 

Mengapa TikTok Bisa Jadi Juara?

Kemenangan TikTok bukanlah sebuah kebetulan. Ada beberapa alasan fundamental di balik dominasinya.

  • Algoritma ‘For You Page’ (FYP) yang Super Adiktif: Algoritma TikTok sangat cerdas dalam “membaca” minat penggunanya. Ia mampu menyajikan aliran konten video pendek yang tak ada habisnya dan sangat dipersonalisasi, membuat pengguna sulit untuk berhenti scrolling.
  • Konten yang Beragam dan Demokratis: Siapa saja bisa menjadi kreator di TikTok. Kontennya sangat beragam, mulai dari tarian, komedi, edukasi, tips memasak, hingga berita. Keragaman inilah yang membuatnya menarik bagi semua kalangan, dari Gen Z hingga Baby Boomers.
  • Integrasi dengan Social Commerce: Kehadiran TikTok Shop (yang kini terintegrasi dengan Tokopedia) telah mengubah platform ini dari sekadar hiburan menjadi mesin belanja yang sangat kuat. Fenomena “keracunan TikTok” menjadi pendorong utama. Kekuatan social commerce ini juga menjadi alasan mengapa TikTok kini menjadi salah satu marketplace paling banyak diakses di Indonesia, bersaing langsung dengan pemain e-commerce murni.

 

Pertarungan Antar Generasi: Siapa Pakai Apa?

Laporan APJII juga memberikan wawasan menarik tentang preferensi medsos terpopuler di Indonesia berdasarkan kelompok usia.

  • Gen Z (12-27 tahun): TikTok adalah raja mutlak di kalangan ini (42,27%), diikuti oleh Instagram (25,33%). Mereka adalah generasi yang tumbuh besar dengan konten video vertikal.
  • Milenial (28-43 tahun): TikTok juga memimpin di kelompok ini (33,40%), namun Facebook (27,03%) dan YouTube (23,86%) masih memiliki basis pengguna yang sangat kuat dan loyal.
  • Gen X (44-59 tahun) & Baby Boomers (60-78 tahun): Berbeda dengan generasi muda, kelompok usia yang lebih matang ini masih menjadikan YouTube sebagai platform utama mereka, diikuti oleh Facebook dan TikTok. Instagram kurang populer di kalangan ini.

 

Nasib Para Raksasa Lain: Facebook Bertahan, Instagram Terancam

  • Facebook: Meskipun terus menurun, terutama di kalangan anak muda, Facebook masih memiliki basis pengguna yang sangat besar dan loyal di kelompok usia di atas 30 tahun. Fitur Grup Komunitas dan Marketplace masih menjadi kekuatan utamanya.
  • YouTube: Tetap menjadi platform video nomor satu untuk konten berdurasi panjang, tutorial, dan musik. Namun, ia harus berjuang keras melawan gempuran konten pendek dari TikTok Shorts dan Instagram Reels.
  • Instagram: Penurunan Instagram menjadi yang paling mengkhawatirkan. Terjepit di antara dominasi video TikTok dan kekuatan komunitas Facebook, Instagram seolah sedang mencari kembali identitasnya. Fokusnya pada Reels adalah upaya untuk bersaing, namun tampaknya belum cukup untuk membendung laju TikTok.

Untuk mendapatkan laporan lengkap dan data mentah dari survei ini, publik bisa mengunjungi situs web resmi Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) (https://apjii.or.id/survei).

 

Medsos Terpopuler di Indonesia: Era Baru Konten Vertikal dan ‘Shoppertainment’

Pada akhirnya, hasil survei APJII 2025 ini adalah sebuah penegasan yang kuat tentang arah masa depan media sosial di Indonesia. Era dominasi foto statis dan status teks telah berakhir, digantikan oleh era konten video vertikal yang cepat, menghibur, dan interaktif. Kemenangan TikTok sebagai medsos terpopuler di Indonesia juga menandai kemenangan model shoppertainment, di mana batasan antara hiburan dan belanja menjadi semakin kabur. Bagi para kreator, merek, dan kita semua sebagai pengguna, pesannya sangat jelas: untuk bisa tetap relevan di lanskap digital saat ini, Anda harus bisa bercerita dengan menarik dalam format vertikal.

You may also like
IHSG Naik Tipis Sepekan, di Tengah Aksi Jual Asing Rp 4,17 T
BPJS Kesehatan Raih Penghargaan Bergengsi karena Digitalisasi
5 Langkah Pertama Cara Menjadi Kaya, Ubah Mindset Anda!
Riset Pengeluaran Orang Indonesia untuk Harga Paket Internet